BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Kerja Praktek
Sejarah Indonesia
sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sekitar
pertanian perkebunan, karena sektor – sektor ini memiliki arti yang sangat
penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial
masyarakat diberbagai wilayah indonesia. Sebagian besar mata pencaharian
masyarakat diindonesia adalah sebagai petani dan perkebunan, sehingga sektor –
sektor ini sangat penting untuk dikembangkan.
Tentunya
dengan melihat mata pencaharian masyarakat indonesia sebagai petani,
pertumbuhan tanaman sangat ditentukan oleh kualitas tanah yang baik dan
dibatasi oleh ketersediaan unsur hara yang minimum dalam tanah, kandungan unsur
– unsur hara dalam tanah ini sangat mempengaruhi kondisi tanah. Untuk tanah
yang memiliki keharaan rendah, dapat diberikan pupuk agar tingkat keharaan
menjadi lebih tinggi dan menjadikan tanah lebih subur.
Ditahun enam puluhan, pemerintah mencanangkan pelaksanaan
program peningkatan produksi pertanian didalam usaha swasembada pangan. Demi
suksesnya program pemerintah ini maka kebutuhan akan pupuk ini mutlak harus
dipenuhi mengingat produksi PUSRI waktu itu diperkirakan tidak akan mencukupi
menyusul ditemukannya beberapa sumber gas alam dibagian utara Jawa Barat,
munculah gagasan untuk membangun pupuk urea di PT. Pupuk Kujang.
Bahan
baku utama dalam proses produksi urea adalah gas alam, air dan udara. Ketiga
bahan baku tersebut diolah untuk menghasilkan Nitrogen (N2), Hidrogen (H2), dan karbon dioksida (CO2).
Pabrik pupuk ini terdiri dari unit ammonia dan unit urea. Ammonia diproduksi
dalam pabrik ammonia dan merupakan hasil reaksi gas Nitrogen dan Hidrogen. Zat
ini digunakan sebagai campuran pembuat pupuk untuk menyediakan unsur Nitrogen
bagi tanaman.
Untuk
tempat penampungan fluida sementara, diperlukan adanya Pressure Vessel yang
ditandai dengan diproduksinya tipe dan ukuran vessel yang berbeda sesuai dengan
fungsi vessel. Vessel
mempunyai dimensi berupa silinder tertutup yang mempunyai penutup dibagian kanan
dan kiri untuk jenis horizontal atau ats dan bawah untuk jenis vertical.Penutup
tersebut biasa disebut Head ( kepala
) yang disambung dengan nozzle atau
pipa.Untuk Vessel yang berukuran
besar terdapat pula bukaan sebagai jalan masuknya manusia untuk pemeriksaan
danpembersihan Pressure Vessel
tersebut.Bukaan ini sering disebut man
hole (lubang masuk orang).
Seiring
berkembangnya teknologi tersebut,banyak industry-industri yang mengembangkan
teknologinya. Salah
satu diantaranya adalah PT. PUPUK
KUJANG yang
merupakan salah satu perusahaan industry pupuk , pada departemen fabrikasi
membuat alat berat seperti Pressure
Vessel untuk penampungan fluida secara umum.
Perkembangan
teknologi dilakukan dengan cara melakukan perbaikan-perbaikan pressure vessel untuk penampungan fluida
yang lebih berkualitas dari produk sebelumnya dan mengikuti perkembangan zaman
sesuai dengan standar spesifikasi dari
ASME (American Society For Mechanical
Engineer) dan ASTM ( American Society
For Testing and Material).
Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk
menyusun penulisan ilmiah yang berjudul “Pembentukan Shell Pada Pressure Vessel
Ammonia
Reservoir U-FA-104
di PT.PUPUK KUJANG CIKAMPEK
1.2
Batasan masalah
Dari latar belakang permasalahan tersebut,maka
diberi batasan-batasan masalah,untuk memperjelas bagian mana yang akan dibahas,supaya tidak
menyimpang dari topik permasalahan utama.Disini akan dibahas salah satu bagian
dari pressure vessel pada Shell pressure
vessel, menghitung minimum required thickness design condition, Maximum allowable working
pressure dan Maximum allowable pressure
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
dari topik yang ingin di selesaikan adalah :
1.
Menguraikan proses
Pembentukan shell.
2.
Menganalisa
pembentukan shell, design thikness (2.1).
1.4
Metode Penulisan
Metode
penulisan yang digunakan yaitu :
1.
Studi Pustaka
Pengambilan data
dilakukan dengan membaca dan menelaah buku-buku penunjang yang berhubungan
dengan alat-alat dan material serta cara pengelolahannya. Sehingga nantinya
data-data yang disajikan lebih banyak, rinci dan jelas.
2.
Studi Lapangan
Pengambilan data
dilakukan dengan beberapa metode, yaitu :
a)
Metode Observasi
Untuk
mengembangkan data-data yang telah ada,penulis melakukan pengamatan langsung
kelapangan dengan mengamati para pegawai yang sedang melakukan kegiatannya
masing masing.
b)
Metode Interview
Yaitu teknik
pengumpulan data secara langsung kepada objek penelitian dengan menggunakan
teknik Tanya jawab secara langsung atau lisan kepada orang-orang yang dianggap
dapat memberikan data-data yang dibutuhkan oleh penelusuran lebih mendalam
terhadap objek penelitian.
1.5 Sistematik Penulisan
Agar
laporan Penulisan
ilmiah ini dapat
dipahami dengan mudah, maka penulis membagi laporan ini menjadi empat bab,
dimana sistematika penulisannya sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar
belakang permasalahan, gambaran kegiatan, kegiatan yang diamatai, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan yang digunakan dan juga sistematika
penulisan itu sendiri.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai definisi
teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang ada di bab III
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang
keseluruhan proses pembentukan shell pressure vessel U-FA-104
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan
dan saran dari hasil penelitian yang berhubungan dengan proses pembuatan
pressure vessel pada saat melakukan
kerja peraktek di PT.PUPUK KUJANG.
DAFTAR PUSTAKA
1.6
Tinjauan
Perusahaan
1.6.1 Profil PT. Pupuk Kujang (Persero) Cikampek
Pada tahun enam
puluhan, pemerintahan mencanangkan program peningkatan produksi pertanian dalam
usaha swasembada pangan. Peningkatan produksi pertanian, khususnya di bidang
produksi pangan, sangat dibutuhkan untuk mengimbangi laju pertumbuhaqn
penduduk. Untuk menunjang terlaksananya program tersebut maka kebutuhan pupuk
sebagai penyubur tanaman mutlak harus dipenuhi.
Pupuk yang dikenal masyarakat Indonesia pada
saat itu adalah pupuk alam saja. Namun dengan semakin majunya perkembangan
zaman makin terasa bahwa ketergtantungan kepada pupuk alam tidak dapat
dipertahankan lagi sehingga diperlukan pupuk buatan yang diperoses secara kimia
agar dapat diperoleh jenis pupuk yang cocok untuk jenis tanaman pada suatu
kondisi tertentu.
Salah satu jenis
pupuk buatan tersebut adalah urea yang mempunyai keguanan sebagai penyubur
tanama. Dewasa ini pemakaian urea semakin meningkat baik untuk konsumsi dalam
negeri maupun luar negeri.
Gas alam yang
merupakan bahan baku utama pembuatan pupuk urea ternyata tersedia di Indonesia
dalam jumlah yang cukup besar, di darat maupun dasar laut sehingga tepat sekali
bila industri pupuk urea dibangun di Indonesia.
1.6.2 Sejarah
Singkat PT Pupuk Kujang (Persero)
Pada tahun 1968
ditemukan sumber minyak bumi dan gas alam di Jatibarang, Cirebon Selatan dan di
lepas pantai Cilamaya, Karawang. Guna memanfaatkan sumber minyak bumi dan gas
alam tersebut, tahun 1973 pemerintah menunjuk Departemen Pertambangan untuk
melaksanakan proyek pupuk Jawa Barat, bekerja sama dengan BEICP sebuah
perusahaan Prancis.
Pada
tanggal 17 April 1975, Keppres No. 16/1975 mengalihkan tugas pelaksanaan proyek
pupuk Jawa Barat dari Departemen Pertambangan kepada Departemen perindustrian.
Menyusul kemudian, Mentri perindustrian mengeluarkan Surat Keputusan No.
25/M/SK/4/1975 untuk membentuk Tim Penyelesaian Proyek Pupuk Jawa Barat dengan
Dirjen Industri Kimia sebagia ketua, Ir. A. Salmon Mustafa sebagai pimpinan
proyek dan Ir. Didi Suwardi sebagai pmpinan lapangan.
Sumber biaya
pendirian pabrik berasal dari pinjaman pemerintah Iran sebesar US$ 200 juta
ditambah penyertaan modal pemerintah (PMP) sebesar US$ 50 juta. Dengan demikian
perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Negara berstatus persero.
Hasil tenter
internasional terbesar yang dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 1975 oleh
pemerintah Indonesia, telah dipilih dua kontraktor dalam pembanguna proyek ini:
1. Kellog
Overseas Corporation milik America Overseas Corporation dari Amerika Serikat
sebagai kontraktor utama dengan tugas- tugas desain, rekayasa, procuremant, konstruksi dan start up pabrik amoniak dan pabrik
unilitas.
2. Toyo
Engineering Coporation dari Jepang, dengan tugas- tugas desain, rekayasa, procuremant, konstruksi pabrik urea.
Tanggal 2 Juni
1975 keluar Peraturan Pemerintah No. 19/1975 yang mengatur pendirian Badan Hukum
PT Pupuk Kujang (Persero) dengan akte Notaris Sulaeman Ardjasasmita, S.H. No.
19 dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kontrak kerja
antara BUMN tersebut dengan kedua konstraktor ditandatangani 15 November 1975
dan di mulai efektif tanggal 26 Januari 1975. Masa konstruksi pabrik Pupuk
Kujang dimulai awal Juli 1976 dan selesai awal November 1978 serta diresmikan
oleh Presiden Soeharto pada tanggal 12 November 1978.
PT Pupuk kujang
(Persero) mulai berproduksi pada tanggal 7 November 1978 dan beropersai
komersial pada tanggal 1 April 1979, dengan kapasitas terpasang:
a. Pabrik
amoniak : 1.000 ton/hari (330.000
ton/hari).
b. Pabrik
Urea : 1.725 ton/hari (570.000
ton/hari).
c. NH3
cair : 30 ton/hari (9.900
ton/hari).
Pemasaran produk urea yang dihasilkan dilakukan oleh
PT Pupuk Sriwijaya dengan daerah
pemasaran Jawa Barat dan bagian Utara Jawa Tengah, sedangkan pemasaran pupuk sweeping dan kelebihan amoniak dilakukan
sendiri.
1.
Lokasi dan Tata Letak
Pabrik
Pabrik PT Pupuk Kujang (Persero)
terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek,
Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pemilihan lokasi pabrik didasarkan atas
pertimbangan:
1. Dekat
dengan sumber :
a. Bahan
baku gas alam di Cilamaya.
b. Tenaga
listrik di Jatiluhur.
c. Air
tawar di waduk Curug Jatiluhur Purwakarta.
d. Penyediaan
bahan bangunan.
2. Tersedianya
:
a. Jaringan
jalan raya dan jalan kereta api.
b. Sungai
pembangunan di Cikaranggelam.
3. Letak
yang strategis untuk pemasaran produk, yaitu di tepi jalan raya lintas utara
pulau Jawa.
Tata letak pabrik diusahakan sedemikian
rupa sehingga memudahkan jalannya produksi dan keluar masuknya serta mendukung
pemadaman kebakaran.
Daerah pengaman dibuat setiap jarak
seratus meter guna menjaga lingkungan terhadap adanya kemungkinan polusi.Pengolahan
air bunagan diatur sedemikian rupa sejingga air yang keluar dari pabrik sudah
dianggap membahayakan.
1.6.3
Visi,
Misi, Tujuan, dan Nilai Tata Budaya Perusahaan
a. Visi
Perusahan
Menjadi industri
kimia dan pendukung pertanian yang berdaya saing dalam skala nasional.
b. Misi
Perusahaan
Menghasilkan
produk bermutu dan melakukan perdagangan yang berdaya saing tinggi dengan
mengutamakan kepuasan pelanggan.
c. Tujuan
Perusahaan
Tujuan
perusahaan PT.Pupuk Kujang seperti yang terdapat dalam akta perusahaan No.19
tahun 1975 adalah sebagai berikut
I.
Mengolah bahan mentah
tertentu untuk menjadi bahan pokok yang diperlukan dalam pembuatan pupuk.
II.
Melaksanakan pemberian
jasa studi penelitin, pengembangan, teknik, pergudangan, angkutan dan
ekspedisi, pengoperasian, pabrik, konstruksi, manajemen, pemeliharaan, dan
lain-lain.
III.
Menyelenggarakan
kegiatan distribusi dan perdagangan baik dalam dan luar negeri
d. Tata
Nilai / Budaya Perusahaan
Tata nilai
budaya perusahaan PT.Pupuk Kujang adalah “SIAP” yaitu
1. Selamat
a. Mengutamakan
keselamatan dan kesehatan kerja serta mempedulikan lingkungan
b. Menggunakan
sumber daya perusahaan yang terbatas dengan efektif dan effisien
2. Integritas
a. Melakukan
pekerjaan dengan (jujur) benar dan tepat.
b. Memenuhi
komitmen atau perjanjian kepada pelanggan.
c. Menghargai
orang berprestasi
3. Adaptif
a. Mendayagunakan
inovasi dan kreatifitas karyawan.
b. Mengantisipasi
perubahan dalam lingkungan usaha.
c. Secara
terus menerus memperbaiki cara kerja.
d. Menggunakan
sumber daya dari luar untuk mencapai tujuan
4. Pelanggan
a. Memperoleh
kepercayaan pelanggan.
b. Membangu
analisa strategis dengan organisasi lain
1.6.4
Struktur
Organisasi
Struktur
organisasi merupakan salah satu hal penting untuk dapat menunjang kelancaran
dan kontinita suatu perusahaan. Struktur organisasi memberikan kewenangan
kepada setiap bagian perusahaan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya, juga mengatur sistem dan hubungan struktural antara fungsi atau
orang-orang dalam hubungan satu dengan lainnya pada pelaksanaan fungsi mereka.
PT Pupuk Kujang memiliki struktur organisasi yang berbentuk lini dan staf.
Tugas kelompok ini adalah melaksanakan tugas pokok, sedangkan kelompok staf
melaksanakan tugas penunjang
Sejak pertama
kali berdiri hingga sekarang, PT Pupuk Kujang telah mengalami beberapa kali
reorganisasi. Struktur organisasi yang berlaku saat ini adalah berdasarkan
keputusan direksi no 001/SK/DU/1/2011 tanggal 31 Januari 2011. Berdasarkan
surat keputusan tersebut PT.Pupuk Kujan dipimpin oleh Dewan Direksi yang
terdiri dari.
a. Direktur
Utama
Dalam
Dewan Direksi, Direktur utama membawahi ketiga direktur lain yaitu Direktur
Produksi, Teknik & Pengembangan , Direktur Sumber Daya Manusia & Umum ,
Direktur Komersil.
b. Direktur
Produksi Teknik & Pengembangan
Direktur
Produksi Teknik & Pengembangan membawahi Kompartemen Produksi , Kompartemen
Pemeliharaan , Kompartemen Teknik & Pengembangan.
c. Direktur
Sumber Daya Manusia & Umum
Direktur
Sumber Daya Manusia & Umum membawahi Kompartemen Sumber Daya Manusia dan
Kompartemen Logistik & Umum.
d. Direktur
Komersil
Direktur
Komersil membawahi langsung kompartemen Administrasi Keuangan & Kompartemen
Pemasaran

Gambar 1.1 Struktur
Organisasi PT.PUPUK KUJANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar