Fiksi adalah sebuah Prosa naratif yang bersifat imajiner, meskipun imajiner sebuah
karya fiksi tetaplah masuk akal dan mengandung kebenaran yang dapat
mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.
Kebenaran dalam
sebuah dunia fiksi adalah keyakinan yang sesuai dengan pandangan pengarang
terhadap masalah hidup dan kehidupan. Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang
berlaku di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama,
logika, dan sebagainya. Sesuatu yang tidak mungkin terjadi bahkan dapat terjadi
di dunia nyata dan benar di dunia fiksi. Misalnya seorang perempuan yang
membunuh seorang laki-laki yang memperkosanya tetapi ia dinyatakan bebas dan
tidak bersalah atas kasus menghilangkannya nyawa seseorang-menurut hukum dunia
nyata ia harus tetap di hukum. Sebuah karya sastra haruslah memiliki unsur
intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik adalah
unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang
menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara
faktual akan dijumpai jika membaca sebuah karya sastra. Unsur ekstrinsik
ialah unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri, tetapi
mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.
Adapun bila diperinci ciri-ciri fiksi
adalah :1) Bersifat rekaan/hasil olah imajinasi pengarang.
2) Memiliki kebenaran yang relatif.
3) Bahasa bersifat konotatif.
4) Tidak memiliki sistematika yang baku.
5) Sasarannya emosi (perasaan) pembaca.
6) Contoh : cerpen, novel dan drama.
7) Biasanya memiliki amanat (pesan moral) tertentu.
Contoh karya fiksi :
a. Cerpen :
Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma (Idrus)
Mereka Bilang Saya Monyet (Jenar Mahesa Ayu)
Jatayu (NH. Dini)
b. Novel :
Cintaku di Kampus Biru (Ashadi Siregar)
Para Priyayi (Umar Khayyam)
Kabut Sutera ungu (Ike supomo)
c. Drama:
Mega-Mega (Arifin C. Noor)
Opera Ikan asin (Nano Riantiarno)
Konglomerat Burisrowo (WS Rendra)
d. Puisi :
Balada Terbunuhnya Atmo Karpo (WS Rendra)
Cintaku Jauh di Pulau (Chairil Anwar)
Sejuta Milyar Satu (Eko Budianta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar